TATA
CARA DAN ETIKA MENULIS DI BLOG
Menulis
diblog bukanlah hal yang mudah karena hasil tulisan
bisa dibaca oleh semua orang, maka diperlukan etika dalam menulis diblog.
Ada beberapa inti dalam etika menulis blog yang baik diantaranya :
Ada beberapa inti dalam etika menulis blog yang baik diantaranya :
•Judul yang menarik, pemilihan judul adalah hal utama yang harus dipikirkan, karena judul yang menarik dapat membuat si pembaca penasaran dengan isi dari tulisan diblog tersebut. Judul juga harus sesuai dengan isi dari tulisan, jangan hanya karena ingin membuat judul yang menarik tapi tidak sesuai dengan isinya.
•Jangan menggunakan huruf besar dan berwarna, degan
menggunakan huruf besar sepertinya anda sedang emosi dan huruf berwarna membuat
orang pusing karena itu lebih baik gunakan huruf dan ajaan yang biasa saja.
Akan lebih nyaman untuk dibaca dan dimengerti.
•Jangan lupa tanda baca seperti titik,koma,tanda
tanya dll. Karena ini sangat mempunyai pengaruh yang besar untuk pembaca, salah
tanda baca dapat diartikan lain oleh si pembaca, maka tanda baca sangatlah
penting.
•Bahasa yang mudah dimengerti, jangan memakai
istilah yang jarang orang pakai atau beri penjelasannya pada pertama kali kata
itu dipakai. Sehingga orang yang membaca blog anda akan mengerti tentang apa yang
diasampaikan sipenulis. Karena orang tidak akan mengerti jika kita memakai
bahasa “high class” yang hanya para ahli atau orang tertentu yang berkecimpung
didunia tersebut yang dapat mengerti bahasa tersebut.
•Jangan bertele-tele, dalam menyampaikan maksud dari
isi jangan terlalu berputar-putar karena membuat orang binggung dan tidak
mengerti inti dari penulisan tersebut, setelah awal paragraph dibuat bolehlah
sedikit bertele-tele tapi sedikit saja. Jangan terlalu banyak dan kalau bisa
masih ada nyambungnya dengan kalimat inti.
•Pilih bahasa yang pantas dan sopan, kalau kita
memakai bahasa yang kurang baik dan tidak sopan akan membuat pembaca bertanya
“nie blog siapa yang buat? Gak belajar bahasa Indonesia yang baik dan benar apa
disekolah?”.Karena itu jangan memakai bahasa yang aneh atau bahasa gaul. Orang
yang tidak mengerti akan memiliki pendapat lain.
•Jangan sampai salah ketik, kalau sampai salah ketik
bisa berdampak bahaya, tidak setiap orang mempunyai pendapat yang sama bisa
jadi karena salah ketik menyebabkan arti yang berbeda. Jadi sebelum dikirim
lebih baik periksa kembali, apakah ejaan, tulisan itu sudah layak untuk
dipublikasikan.
•Tambahkan humor dalam penulisan, ada sedikit humor
lebih baik. Orang tidak terlalu tegang dan merasa lebih rileks jika kita
menulis sesuatu didalamnya ada sedikit humor, cukup sekali atau dua saja sudah
cukup, karena terlalu banyak pun membuat orang tidak tertarik lagi.
•Jangan sering copy-paste dalam menulis blog jangan sering melakukan itu, membuat kretifitas kita tidak berkembang, boleh juga hal itu dilakukan tapi dengan cara tetap mencantumkan link- nya dariman kita mendapatkan informasi tersebut.
•Pemilihan gambar, jika didalam penulisan anda ingin ditampilkan gambarnya, sebaiknya jangan yang gambar yang besar itu membuat orang yang akan membuka blog anda menunggu terlalu lama, jadi jangan sampai karena gambar tersebut orang tidak jadi membuka blog anda.
Intinya, dalam membuat penulisan didalam blog atau internet kita harus memperhatikan hal-hal kecil yang sebenarnya anda berpikir itu tidak penting, tapi dalam membuat blog kita harus memperhatikan kembali apa yang akan kita publikasikan ke dunia luar.Harus mempunyai etika bersopan santun didalam dunia blog, orang yang mempunyai etika didalam menulis mempunyai kertas putih dihatinya. Karena ketika menulis itu adalah ungkapan isi hati, yang mencerminkan kehidupan seharinya.
Jangan lupa membaca kembali,mengoreksi tanda baca, ejaan, pilihan bahasanya dan sopan santun sesama blogger agar apa yang kita tulis dapat berguna bagi pengguna search engine dan tidak merugikan orang lain.
Pada era reformasi ini, banyak cara yang dapat digunakan dalam mengeluarkan pendapat, salah satunya dengan menulis. Saat ini yang banyak digunakan yaitu menulis melalui internet. Tetapi banyak aspek yang belum diketahu sesorang, terutama mengenai etika dalam menulis melalui internet. Etika menulis di internet merupakan pendapat masing-masing orang mengenai tata cara atau sopan santun menulis di dalam dunia maya. Dunia maya memiliki aturan-aturan dan sopan santun yang harus dipahami setiap orang. Banyak yang kita jumpai seseorang yang menulis tanpa menggunakan aturan atau sopan santun yang semestinya, mengirimkan dengan menggunakan email, mempublikasikan dokumen elektronik seperti gambar, video dan tulisan-tulisan dalam bentuk lain tanpa memperhatikan kode etik yang semestinya.
Hal-hal yang harus kita perhatikan adalah sebagai berikut:
1. Mengirim dan mendisribusi dokumen yang bersifat pornografi, menghina, mencemarkan nama baik dll.
2. Melakukan pembobolan secara sengaja ke sistem komputer.
3. Melakukan penyadapan informasi.
4. Melakukan penggandaan tanpa ijin.
5. Memanipulasi, mengubah, menghilangakan informasi.
•Jangan sering copy-paste dalam menulis blog jangan sering melakukan itu, membuat kretifitas kita tidak berkembang, boleh juga hal itu dilakukan tapi dengan cara tetap mencantumkan link- nya dariman kita mendapatkan informasi tersebut.
•Pemilihan gambar, jika didalam penulisan anda ingin ditampilkan gambarnya, sebaiknya jangan yang gambar yang besar itu membuat orang yang akan membuka blog anda menunggu terlalu lama, jadi jangan sampai karena gambar tersebut orang tidak jadi membuka blog anda.
Intinya, dalam membuat penulisan didalam blog atau internet kita harus memperhatikan hal-hal kecil yang sebenarnya anda berpikir itu tidak penting, tapi dalam membuat blog kita harus memperhatikan kembali apa yang akan kita publikasikan ke dunia luar.Harus mempunyai etika bersopan santun didalam dunia blog, orang yang mempunyai etika didalam menulis mempunyai kertas putih dihatinya. Karena ketika menulis itu adalah ungkapan isi hati, yang mencerminkan kehidupan seharinya.
Jangan lupa membaca kembali,mengoreksi tanda baca, ejaan, pilihan bahasanya dan sopan santun sesama blogger agar apa yang kita tulis dapat berguna bagi pengguna search engine dan tidak merugikan orang lain.
Pada era reformasi ini, banyak cara yang dapat digunakan dalam mengeluarkan pendapat, salah satunya dengan menulis. Saat ini yang banyak digunakan yaitu menulis melalui internet. Tetapi banyak aspek yang belum diketahu sesorang, terutama mengenai etika dalam menulis melalui internet. Etika menulis di internet merupakan pendapat masing-masing orang mengenai tata cara atau sopan santun menulis di dalam dunia maya. Dunia maya memiliki aturan-aturan dan sopan santun yang harus dipahami setiap orang. Banyak yang kita jumpai seseorang yang menulis tanpa menggunakan aturan atau sopan santun yang semestinya, mengirimkan dengan menggunakan email, mempublikasikan dokumen elektronik seperti gambar, video dan tulisan-tulisan dalam bentuk lain tanpa memperhatikan kode etik yang semestinya.
Hal-hal yang harus kita perhatikan adalah sebagai berikut:
1. Mengirim dan mendisribusi dokumen yang bersifat pornografi, menghina, mencemarkan nama baik dll.
2. Melakukan pembobolan secara sengaja ke sistem komputer.
3. Melakukan penyadapan informasi.
4. Melakukan penggandaan tanpa ijin.
5. Memanipulasi, mengubah, menghilangakan informasi.
Yang harus kita lakukan ketika menulis di blog
adalah meningkatkan kewaspadaan. Kita harus memikirkan apa yang akan kita tulis
akan mempunyai dampak yang bersifat positif ataupun negatif. Apa yang kita
tulis harus memiliki tujuan yang jelas agar tidak menimbulkan akibat yang
negatif bagi kita sendiri maupun orang lain.
Pada era reformasi yang telah memberikan kebebasan
dalam mengeluarkan pendapat ini, kita pun harus menyadari pendapat, kata-kata
ataupun tulisan apa yang kita publikasikan melalui internet, karena semuanya
memiliki batasan dan dampak yang berbeda-beda. Kebebasan yang kita anut adalah
kebebasan yang bertanggung jawab.
Jadi, apa pun yang kita tulis akan mendapatkan respon yang setimpal. Selama pendapat ataupun tulisan tersebut tidak merugikan orang lain, tetapi bermanfaat, kita tidak perlu takut untuk menulis.
Jadi, apa pun yang kita tulis akan mendapatkan respon yang setimpal. Selama pendapat ataupun tulisan tersebut tidak merugikan orang lain, tetapi bermanfaat, kita tidak perlu takut untuk menulis.
Tidak ada aturan yang baku untuk mensikapi informasi
dalam menulis di internet. Namun, kita sebagai manusia seharusnya menyadari
bahwa perilaku kode etik sangat diperlukan untuk menghormati satu sama lain di
dalam komunitas dunia maya, khususnya dalam menulis.
Tidak ada sanksi bagi yang melanggar kode etik dalam menulis melalui internet kecuali sanksi moral, seperti dikucilkan. Dalam kasus tertentu, pelanggaran kode etik dapat diajukan ke pangadilan, seperti kasus pelanggaran miss komunikasi.
Sebagai contoh : Kasus Prita Mulyasari
Seperti yang diberitakan, Prita Mulyasari yang diadukan ke pangadilan mengenai surat elektronik yang beredar di dunia maya, yang menurut sudut pandang tertentu adalah mencemarkan nama baik, pada sudut pandang yang lain diberitakan bahwa surat elektronik itu hanya dibuat untuk menyampaikan suatu pendapat.
Informasi
Berbagi informasi tentang segala hal positif
Etika Menulis Blog
Tulisan etika menulis blog ini pendapat pribadi. Menulis blog memang tidak ada panduan tertulis seperti menulis artikel di majalah ilmiah. Etika menulis di bog lebih sebagai aturan tidak tertulis.
Beberapa point yang perlu diperhatikan saat menulis di blog menurut pendapat saya adalah sebagai berikut:
Tidak ada sanksi bagi yang melanggar kode etik dalam menulis melalui internet kecuali sanksi moral, seperti dikucilkan. Dalam kasus tertentu, pelanggaran kode etik dapat diajukan ke pangadilan, seperti kasus pelanggaran miss komunikasi.
Sebagai contoh : Kasus Prita Mulyasari
Seperti yang diberitakan, Prita Mulyasari yang diadukan ke pangadilan mengenai surat elektronik yang beredar di dunia maya, yang menurut sudut pandang tertentu adalah mencemarkan nama baik, pada sudut pandang yang lain diberitakan bahwa surat elektronik itu hanya dibuat untuk menyampaikan suatu pendapat.
Informasi
Berbagi informasi tentang segala hal positif
Etika Menulis Blog
Tulisan etika menulis blog ini pendapat pribadi. Menulis blog memang tidak ada panduan tertulis seperti menulis artikel di majalah ilmiah. Etika menulis di bog lebih sebagai aturan tidak tertulis.
Beberapa point yang perlu diperhatikan saat menulis di blog menurut pendapat saya adalah sebagai berikut:
1.
Isi tulisan tidak mengandung unsur SARA
Masalah SARA sangat rentang menimbulkan pertentangan yang akan berakibat buruk apalagi ditulis dalam media online yang bersifat mudah menyebar. Pemahaman orang tentang hal ini tentu saja berbeda-beda berdasarkan latar belakan orang yang membacanya. Keanekaragaman pemikiran tersebut akan menyulut masalah SARA yang ditulis dalam suatu blog menjadi masalah yang serius dan susah terkendalikan.
Masalah SARA sangat rentang menimbulkan pertentangan yang akan berakibat buruk apalagi ditulis dalam media online yang bersifat mudah menyebar. Pemahaman orang tentang hal ini tentu saja berbeda-beda berdasarkan latar belakan orang yang membacanya. Keanekaragaman pemikiran tersebut akan menyulut masalah SARA yang ditulis dalam suatu blog menjadi masalah yang serius dan susah terkendalikan.
2.
Tidak berbau pornografi
Suatu hal yang perlu diingat sebagai penulis blog disini bahwa blog dapat diakses oleh siapapun tidak terkecuali oleh anak dibawah umur. Memang penyedia layanan hosting blog seperti wordpress pun telah merilis aturan di term servicenya telah melarang adanya unsur pornografi dan akan memberi sanksi pada penulis ayng melanggar. Akan tetapi unsur pornografi yang diselipkan dalam kata-kata berbahasa indonesia akan sulit untuk terlacat.
Suatu hal yang perlu diingat sebagai penulis blog disini bahwa blog dapat diakses oleh siapapun tidak terkecuali oleh anak dibawah umur. Memang penyedia layanan hosting blog seperti wordpress pun telah merilis aturan di term servicenya telah melarang adanya unsur pornografi dan akan memberi sanksi pada penulis ayng melanggar. Akan tetapi unsur pornografi yang diselipkan dalam kata-kata berbahasa indonesia akan sulit untuk terlacat.
3.
Tidak melanggar hak cipta
Hal ini perlu digaris-bawahi karena banyak blog yang menyertakan link ke suatu file berupa lagu, buku elektronik, software, film atau karya lain yang sebenarnya terlindungi oleh hak cipta. Memang ada banyak perdebatan tentang hak cipta. Akan tetapi sebagai penulis yang baik kita berusaha untuk tidak melanggar hak cipta.
Hal ini perlu digaris-bawahi karena banyak blog yang menyertakan link ke suatu file berupa lagu, buku elektronik, software, film atau karya lain yang sebenarnya terlindungi oleh hak cipta. Memang ada banyak perdebatan tentang hak cipta. Akan tetapi sebagai penulis yang baik kita berusaha untuk tidak melanggar hak cipta.
4.
Pencantuman sumber tulisan
Dalam menulis, kita seharusnya menghargai penulis lainya apabila kita menulis berdasarkan referensi yang ada pada artikel penulis lain. Mencopy-paste adalah suatu hal yang sangat dilarang pada tulisan ilmiah, tetapi di blog menurut pendapat saya masih bisa ditoleransi asal mencantumkan sumbernya dan membuat link ke sumber tersebut. Jika kita ingin belajar menulis maka hindarilah copy paste. Dengan membaca dari berbagai sumber dan ditambah dengan pengetahuan yang kita miliki, kita dapat menulis tanpa harus mencopy paste artikel dari orang lain. Sekali lagi kita bisa meneruskan tulisan orang lain yang kita anggap bermanfaat dan menyebutkan bahwa tulisan tersebut berasal dari sang penulis aslinya.
Dalam menulis, kita seharusnya menghargai penulis lainya apabila kita menulis berdasarkan referensi yang ada pada artikel penulis lain. Mencopy-paste adalah suatu hal yang sangat dilarang pada tulisan ilmiah, tetapi di blog menurut pendapat saya masih bisa ditoleransi asal mencantumkan sumbernya dan membuat link ke sumber tersebut. Jika kita ingin belajar menulis maka hindarilah copy paste. Dengan membaca dari berbagai sumber dan ditambah dengan pengetahuan yang kita miliki, kita dapat menulis tanpa harus mencopy paste artikel dari orang lain. Sekali lagi kita bisa meneruskan tulisan orang lain yang kita anggap bermanfaat dan menyebutkan bahwa tulisan tersebut berasal dari sang penulis aslinya.
5.
Penggunaan Inisial
Pada saat membahas suatu kasus yang belum jelas, sebaiknya menggunakan inisial. Asas praduga tidak bersalah sebaiknya kita terapkan. Intinya dalam menulis adalah tujuan yang akan kita capai. Kiat bisa menyamarkan suatu kasus dalam bentuk cerita fiksi dengan penokohan yang berbeda untuk menyampaikan pesan dan hikmah yang dapat diambil dari suatu kasus.
Pada saat membahas suatu kasus yang belum jelas, sebaiknya menggunakan inisial. Asas praduga tidak bersalah sebaiknya kita terapkan. Intinya dalam menulis adalah tujuan yang akan kita capai. Kiat bisa menyamarkan suatu kasus dalam bentuk cerita fiksi dengan penokohan yang berbeda untuk menyampaikan pesan dan hikmah yang dapat diambil dari suatu kasus.
6.
Kata kunci yang tepat
Terkadang untuk kepentingan meningkatkan traffik blog, orang membuat kata kunci yang tidak sesuai dengan isi artikelnya. Hal ini akan menyesatkan pencari artikel. Mungkin masih bisa ditoleransi kalo isinya berguna bagi pencari artikel yang tersasar atau pencari produk yang tersasar tersebut. Sekali lagi ini hanya etika saja jika kita tidak ingin mempersulit orang lain. Memang sangat banyak informasi yang tidak relevan dengan yang kita cari di internet tapi setidaknya dengan menggunakan kata kunci yang tepat kita sedikit mengurangi masalah tersebut. Kontribusinya memang tidak significant tapi kalo semua penulis menggunakan keyword yang tepat akan memudahkan pembaca.Demikian pendapat penulis tentang etika menulis di blog. Tentunya banyak sekali kekurangan pada tulisan ini.
Terkadang untuk kepentingan meningkatkan traffik blog, orang membuat kata kunci yang tidak sesuai dengan isi artikelnya. Hal ini akan menyesatkan pencari artikel. Mungkin masih bisa ditoleransi kalo isinya berguna bagi pencari artikel yang tersasar atau pencari produk yang tersasar tersebut. Sekali lagi ini hanya etika saja jika kita tidak ingin mempersulit orang lain. Memang sangat banyak informasi yang tidak relevan dengan yang kita cari di internet tapi setidaknya dengan menggunakan kata kunci yang tepat kita sedikit mengurangi masalah tersebut. Kontribusinya memang tidak significant tapi kalo semua penulis menggunakan keyword yang tepat akan memudahkan pembaca.Demikian pendapat penulis tentang etika menulis di blog. Tentunya banyak sekali kekurangan pada tulisan ini.
Bab
I
KOMUNIKASI
PENGANTAR
Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris
“communication”),secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa
Latincommunicatus, dan perkataan ini bersumber pada
kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna
‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan
untuk kebersamaan atau kesamaan makna.
Sekarang, apa yang dimaksud dengan komunikasi itu?
ada yang berpendapat bahwa komunikasi merupakan sebuah proses penyampaian pesan
dari komunikator kepada komunikan melalui saluran tertentu. Ada pula yang
menyebutkan komunikasi sebagai suatu proses penyampaian pesan (berupa lambing,
suara, gambar, dan lain-lain) dari suatu sumber kepada sasaran (audience) dengan menggunakan saluran
tertentu. Hal ini dapat digambarkan melalui sebuah percakapan sebagai bentuk
awal dari sebuah komunikasi. Orang yang sedang berbicara adalah sumber (source) dari komunikasi atau dengan
istilah lain disebut sebagai komunikator. Orang yang sedang mendengarkan
disebut sebagai audience, sasaran,
pendengar atau komunikan. Apa yang disampaikan oleh orang yang sedang berbicara
disebut sebagai pesan, sedangkan kata-kata yang disampaikan melalui udara
disebut sebagai saluran atau channel.
Dalam hal ini yang merupakan pesan adalah segala
sesuatu yang disebutkan didalam artikel tersebut, sedangkan audiens
(komunikannya) adalah siapa saja yang membaca artikel itu walaupun hanya
sekilas. Sementara sumber (komunikatornya) adalah siapa saja yang sudah
memberikan sumbangan terhadap lahirnya artikel itu (mungkin saja penulis
artikel, orang tertentu, yang ucapan atau pendapatnya dikutip oleh penulis
artikel, reporter, redaktur, atau bahkan korektor dari artikel tersebut).
PENGERTIAN
KOMUNIKASI
Untuk memahami pengertian manajemen komunikasi,
terlebih dahulu dijelaskan pengertian komunikasi secara umum. Kata komunikasi
berasal dari bahasa Latin communication yang
berarti ‘pemberitahuan’ atau ‘pertukaran
pikiran’. Jadi, secara garis besar, dalam suatu proses komunikasi haruslah
terdapat unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran dan
pengertian antara komunikator (penyebar pesan) dan komunikan (penerima pesan).
Proses komunikasi dapat diartikan sebagai ‘transfer
komunikasi’ atau pesan (message) dari
pengiriman pesan sebagai komunikator dan kepada penerima sebagai komunikan.
Adapun beberapa definisi komunikasi dari para pakar,
sebagai berikut :
1.
Komunikasi adalah proses yang
menggambarkan siapa mengatakan apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek
apa (Laswell)
2.
Komunikasi merupakan rangkaian
proses pengalihan informasi dari satu orang kepada orang lain dengan maksud
tertentu
3.
Komunikasi adalah proses yang
melibatkan seseorang untuk menggunakan tanda-tanda (alamiah atau universal
berupa symbol-simbol berdasarkan perjanjian manusia) verbal atau nonverbal yang
disadari atau tidak disadari yang bertujuan untuk memengaruhi sikap orang lain
4.
Komunikasi adalah proses dimana
seseorang individu atau komunikator mengoperkan stimulant biasanya dengan
lambang-lambang bahasa (verbal maupun non verbal) untuk mengubah tingkah laku
orang lain (Carl I.Hovland)
5.
Komunikasi adalah penyebaran
informasi, ide-ide sebagai sikap atau emosi dari seseorang kepada orang lain
terutama melalui symbol-simbol. (Theodorson
dan Thedorson)
6.
Komunikasi adalah seni menyampaikan
informasi, ide dan sikap seseorang kepada orang lain (Edwin Emery)
7.
Komunikasi adalah suatu proses
interaksi yang mempunyai arti antara sesama manusia (Delton E, Mc Farland)
8.
Komunikasi adalah proses social,
dalam arti pelemparan pesan/lambing yang mana mau tidak mau akan menumbuhkan
pengaruh pada semua proses dan berakibat pada bentuk perilaku manusia dan adat kebiasaan
(William Albig)
9.
Komunikasi berarti suatu mekanisme suatu
hubungan antarmanusia dilakukan dengan mengartikan symbol secara lisan dan
membacanya melalui ruang dan menyimpan dalam waktu (Charles H. Cooley)
10. Komunikasi
merupakan proses pengalihan suatu maksud dari sumber kepada penerima, proses
tersebut merupakan suatu seri aktivitas, rangkaian atau tahap-tahap yang
memudahkan peralihan maksud tersebut (A.
Winnet)
11. Komunikasi
merupakan interaksi antarpribadi yang menggunakan sistem symbol linguistic,
seperti sistem symbol verbal (kata-kata) dan nonverbal. Sistem ini dapat di
sosialisasikan secara langsung / tatap muka atau melalui media lain (tulisan,
oral, dan visual) (Krlfried Knapp)
PROSES
KOMUNIKASI
Proses komunikasi adalah setiap langkah mulai dari
saat menciptakan informasi sampai dipahami oleh komunikan. Joseph De Vito
(1996) mengemukakan komunikasi adalah transaksi.
Dalam aplikasinya, langkah-langkah dalam proses
komunikasi adalah sebagai berikut :
1. Langkah
pertama, ide / gagasan diciptakan oleh sumber / komunikator
2. Langkah
kedua, ide yang diciptakan tersebut kemudian dialihbentukan menjadi
lambang-lambang komunikasi yang mempunyai makna dan dapat dikirimkan
3.
Langkah ketiga, pesan yang telah
di-encoding tersebut selanjutnya
dikirimkan melalui saluran / media yang sesuai dengan karakteristik
lambing-lambang komunikasi ditujukan kepada komunikan
4.
Langkah keempat, penerima
menafsirkan isi pesan sesuai dengan persepsinya untuk mengartikan maksud pesan
tersebut
5.
Langkah kelima, apabila pesan
tersebut telah berhasil di-decoding, khalayak
akan mengirim kembali pesan tersebut ke komunikator
Untuk memahami pengertian komunikasi tersebut
sehingga dapat dilancarkan secara efektif dalam Effendy(1994:10) bahwa para
peminat komunikasi sering kali mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold
Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function of Communication in
Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk untuk menjelaskan
komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut:
-
Who yakni
berkenan dengan siapa yang mengatakan
-
Says What yakni
berkenaan dengan menyatakan apa
-
In Which Channel yakni
berkenaan dengan saluran apa
-
To Whom yakni
berkenaan dengan ditujukan kepada siapa
-
With What Effect?
Yakni berkenaan dengan pengaruh apa
William G. Scott yang mengutip pendapat Babcock
dalam Thoha (1977) mengatakan bahwa ada 5 faktor yang memengaruhi proses
komunikasi :
1.
The Act (Perbuatan)
2. The
Scene (Adegan)
3. The
Agent (Pelaku)
4.
The Agency (Perantara)
5.
The Purpose (Tujuan)
DAMPAK
KOMUNIKASI
Pada dasarnya komunikasi memiliki 3 dampak, yaitu :
1.
Memberikan informasi, meningkatkan
pengetahuan, menambah wawasan. Tujuan ini sering disebut tujuan yang kognitif
2.
Menumbuhkan perasaan tertentu,
menyampaikan pikiran, ide atau pendapat. Tujuan ini sering disebut tujuan afektif
3.
Mengubah sikap, perilaku dan
perbuatan. Tujuan ini sering disebut tujuan konatif atau psikomotorik
SASARAN
KOMUNIKASI
Berkaitan dengan hal tersebut, ada dua macam sasaran
komunikasi, antara lain :
1. Siapakah
sasaran komunikasi yang dituju?
Dari pengalaman sehari-hari, kita
sering menemukan bahwa di dalam sasaran berkomunikasi dengan seseorang atau
kelompok masyarakat tertentu, respons yang dating kepada kita tidak hanya dari
khalayak sasaran yang di kehendaki, melainkan juga dating dari individu atau
kelompok yang lain (yang tidak dikehendaki)
2. Bagaimana
efek komunikasi ?
Bahwa pesan yang disampaikan dan
diterima oleh komunikasi dapat dibedakan yang sifatnya konsumtif dan
instrumental atau kombinasi keduanya
a)
Efek Konsumtif adalah efek atau pengaruh komunikasi (pesan)
yang dapat langsung diresapi dan dapat diamati
b)
Efek instrumental adalah efek atau pengaruh dari komunikasi
(pesan) yang tidak dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh komunikan dan tidak
dapat langsung di amati oleh komunikator
GANGGUAN
KOMUNIKASI
Segala sesuatu yang menghalangi kelancaran
komunikasi disebut juga sebagai gangguan (noise).
Kata noise dipinjam dari istilah
ilmu kelistrikan yang mengartikan noise sebagai keadaan tertentu dalam sistem
kelistrikan yang mengakibatkan tidak lancarnya atau berkurangnya ketepatan
peraturan.
Setidak-tidaknya ada tiga faktor psikologis yang
mendasari hal itu, yaitu :
1. Selective
attention.
2. Selective
perception.
3. Selective
retention.
IMPLIKASI MANAJERIAL
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kata Implikasi berarti akibat. Kata Implikasi sendiri dapat merujuk ke beberapa aspek yaitu salah satunya yang dibahas saat ini adalah manajerial atau manajemen
Dalam manajemen terdapat 2 implikasi yaitu :
1. Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan
2. implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.
Teori Managerial Grid
Teori
dikemukakan oleh Robert K. Blake dan Jane S. Mouton yang membedakan dua dimensi
dalam kepemimpinan, yaitu “concern for people” dan “concern for
production”. Pada dasarnya teori managerial grid ini mengenal lima
gaya kepemimpinan yang didasarkan atas dua aspek tersebut, yaitu :
- Improvised artinya pemimpin menggunakan usaha yang paling sedikit untuk menyelesaikan tugas tertentu dan hal ini dianggap cukup untuk mempertahankan organisasi.
- Country Club artinya kepemimpinann didasarkan kepada hubungan informal antara individu artinya perhatian akan kebutuhan individu dengan persahabatan dan menimbulkan suasana organisasi dan tempo kerja yang nyaman dan ramah.
- Team yaitu kepemimpinan yang didasarkan bahwa keberhasilan suatu organisasi tergantung kepada hasil kerja sejumlah individu yang penuh dengan pengabdian dan komitmen. Tekanan untama terletak pada kepemimpinan kelompok yang satu sama lain saling memerlukan. Dasar dari kepemimpinan kelompok ini adalah kepercayaan dan penghargaan.
- Task artinya pemimpin memandang efisiensi kerja sebagai factor utama keberhasilan organisasi. Penampilan terletak pada penampilan individu dalam organisasi.
- Midle Road artinya kepemimpinan yang menekankan pada tingkat keseimbangan antara tugas dan hubungan manusiawi , dengan kata lain kinerja organisasi yang mencukupi dimungkinkan melalui penyeimbangan kebutuhan untuk bekerja dengan memelihara moral individu pada tingkat yang memuaskan.
- Implikasi Terhadap Sistem Komunikasi Organisasi
Dalam
teori manajerial grid terdapat dua orientasi yang dijadikan ukuran yaitu
berfokus pada manusia dan pada tugas. Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya
hubungan antar individu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan kepada
bawahan. Sebagai seorang pemimpin, bertugas memberikan arahan serta bimbingan
terhadap bawahannya, sehingga mereka dapat mengerjakan pekerjaannya dengan
baik. Implikasi teori ini terhadap system komunikasi organisasi adalah bahwa
teori ini memandang pentingnya komunikasi dalam menjalankan kepemimpinan dengan
lima gaya yang berbeda dari para pemimpin. Adanya orientasi terhadap dua aspek
tersebut menunjukkan bahwa kepemimpinan dalam organisasi harus memperhatikan
hubungan antar individu satu dengan lainnya sebagai motivasi dalam mengerjakan
tugas. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu terjun diberbagai kalangan
baik itu dengan para pimpinan lainnya, maupun dengan bawahan sebagai asset
berharga organisasi. Semua ini terjalin apbila pemimpin tersebut memiliki
pendekatan perilaku yang baik. Hal ini membutuhkan komunikasi yang efektif.
Menurut
Blake dan Mouton, gaya kepemimpinan team merupakan gaya kepemimpinan yang
paling disukai. Kepemimpinan gaya ini berdasarkan integrasi dari dua
kepentingan yaitu pekerjaan dan manusia. Pada umumnya, kepemimpinan gaya team
berasumsi bahwa orang akan menghasilkan sesuatu apabila mereka memperoleh
kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang berarti. Selain itu, dalam
kepemimpinan gaya team terdapat kesepkatan untuk melibatkan anggota organisasi
dalam pengambilan keputusan dengan maksud mempergunakan kemampuan mereka untuk
memperoleh hasil yang terbaik yang mungkin dapat dicapai.
Teori
X dan Y
Teori
ini dikemukakan oleh Douglas Mc. Gregor (1967), yang memiliki pandangan berbeda
mengenai manusia yaitu pada dasarnya manusia bersifat negative (Teori X), dan
bersifat positif (Teori Y). Mc. Gregor menyimpulkan bahwa pandangan seorang
manajer tentang sifat manusia didasarkan pada pengelompkkkan asumsi tertentu
dan manajer tersebut cenderung membentuk perilakunya terhadap bawahan sesuai
dengan asumsi tersebut. Dalam teori X, terdapat empat asumsi, diantaranya :
- Bawahan tidak suka bekerja dan bilamana mungkin, akan berusaha menghindarinya
- Karena bawahan tidak suka bekerja, mereka harus dipaksa, dikendalikan, atau diancam dengan hukuman
- Bawahan akan mengellakkan tanggung jawab dan sedapat mungkin hanya mengikuti perintah formal
- Kebanyakan bawahan mengutamakan rasa aman (agar tidak ada alasan untuk dipecat) dan hanya menunjukkan sedikit ambisi
Sedangkan,
dalam teori X diasumsikan bahwa :
- Bawahan memandang bahwa pekerjaan sama alamiahnya dengan istirahat dan bermain
- Seseorang yang memiliki komitmen pada tujuan akan melakukan pengarahan dan pengendalian diri
- Seseorang yang biasa-biasa saja dapat belajar untuk menerima, bahkan mencari tanggung jawab
- Kreativitas yaitu kemampuan untuk membuat keputusan yang baik (pendelegasian wewenang dan tanggung jawab)
- Impilkasi Terhadap Sistem Komunikasi Organisasi
Teori
ini memusatkan bagaimana seorang pemimpin memotivasi orang-orang dengan tipe X
dan Y sehingga mampu berkontribusi dalam organisasi. Tipe X yang cenderung
malas bekerja dan menyukai diperintah, mungkin akan membuthkan saluran
komunikasi yang formal, dimana pemimpin menginstruksikan berbagai perintah
secara formal. Berbeda dengan tipe Y, antara pemimpin dengan bawahan akan lebih
sering berkomunikasi secara informal atau partisipatif. Hal ini dilakukan
karena kedua belah pihak sudah saling memahami dan bawahan memiliki pengalaman
yang sudah baik.
Motivasi
yang diberikan kepada tipe X, mungkin akan cenderung dengan oemberian hukuman
yang tegas, sehingag berbagai peraturan tertulis sebagai media komunikasi akan
sangat dibutuhkan. Sedangkan untuk tipe X, komunikasi akan sangat mempengaruhi
karena motivasi yang diberikan lebih cenderung kepada aktualisasi diri untuk
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan atau kebijakan dalam organisasi.
Teori
Kepemimpinan Situasional
Teori
ini dikembangkan oleh Paul Hersey dan Keneth H. Blanchard (1974, 1977). Teori
kepemimpinan situasional merupakan pengembangan dari penelitian kepemimpinan
yang diselesaikan di Ohio State University (Stogdill dan Coons, 1957). Teori
ini bersaumsi bahwa pemimpin yang efektif tergantung pada kematangan bawahan
dan kemapuan pemimpin untuk menyelesaikan orientasinya, baik orientasi tugas
maupun hubungan kemanusiaan. Taraf kematangan bawahan terentang dalam satu
kontinum dari immatery ke maturity. Semakin dewasa bawahan, semakin matang
individu atau kelompok untuk melakukan tugas atau hubungan. Dalam kepemimpinan
situasional ini, Hersey dan Blanchard mengemukakan empat gaya kepemimpinan
sebagai berikut :
- Telling (S1), yaitu perilaku pemimpin dengan tugas tinggi dan tugas rendah. Gaya ini mempunyai ciri komunikasi satu arah, dimana pemimpin yang berperan.
- Selling (S2), perilaku dengan tigas tinggi dan hubungan tinggi. Kebanyakan pengarahan masih dilakukan oleh pemimpin, tetapi sudah mencoba komunikasi dua arah dengan dukungan sosioemosional supaya bawahan turut bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan.
- Participating (S3), yaitu perilaku hubungan tinggi tugas rendah. Pemimpin dan bawahan sama-sama memberikan kontribusi dalam mengambil keputusan melalui komunikasi dua arah dan yang dipimpin cukup mampu dan berpengalaman untuk melaksanakan tugas.
- Delegating (S4), yaitu perilaku hubungan dan tugas rendah. Gaya ini memberikan kesempatan kepada yang dipimpin untuk melaksanakan tugas mereka sendiri melalui pendelegasian dan supervise yang bersifat umum. Yang dipimpin adalah orang yang sudahj matang dalam melaksanakan tugas dan matang pula secara psikologis.
- Implikasi Partisipatif dan Teori Kepemimpinan Situasional Terhadap Sistem Komunikasi Organisasi
Dalam
system komunikasi organisasi, partisipatif telah menggunakan komunikasi dua
arah, yaitu system atau pola komunikasi yang akan menghasilkan umpan balik
secara langsung dari komunikan untuk dijadikan evaluasi. Pemimpin akan sering
berkomunikasi dengan bawahan dalam merumuskan hal-hal yang dapat dirumuskan
dengan bawahan. Hal ini menunjukkan bahwa komuniksai harus berfungsi juga
sebagai persuatif dan regulative. Kepemimpinan situasional memungkinkan seorang
pemimpin melaksanakan kepemimpinannya sesuai dengan kondisi yang terjadi. Untuk
komunikasi satu arah seperti Telling, mengharuskan pemimpin untuk lebih
banyak mengarahkan, hal ini dilakukan agar tugas yang dilaksanakan sesuai
dengan alur atau tujuan yang telah ditetapkan. Komunikasi satu arah akan
mengalami kesulitan dalam menerima umpan balik sebagai evaluasi bagi
organisasi. Terkadang dengan komunikasi satu arah, kondisi kerja akan terasa
kaku karena bersifat formal.
Dalam
kepemimpinan situsional yang dikembangkan menjadi empat bagian, membutuhkan
komunikasi karena pada dasarnya kepemimpinan mempengaruhi orang. Dalam
kepemimpinn ini, Delegating dengan tugas dan perilaku yang rendah menjdi aspek
yang paling disukai apabila bawahan memiliki tingkat kesiapan yang tinggi,
karena ada kebebasan dan kepercayaan dari pemimpin untuk berpartisipasi.
DAFTAR
PUSTAKA
Dahlan,
Alwi. 1979. “Analisa Jaringan Komunikas: Perkembangan dan Relevansi” dalam
Jurnal Komunikasi Pembangunan no 5/Tahun II/1979. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Deppen.
De
Fluer, Melvin L., dan Sandra Ball – Rokeach. 1982. Theoris of Mass
Communication; Fourth Edition. New York & London: Longman.
De
Vito, Joseph A. 1996. Komunikasi Antar Manusia; Kuliah Dasar. Edisi Kelima.
Jakarta: Profesional Books.
REFERENSI
Judul
Buku : Pengantar Teori dan Manajemen
Komunikasi
Pengarang : Drs. Tommy Suprapto, M.S.
Penerbit : MEDIA PRESSINDO
(email : medpressgroup@yahoo.com)
Rivai,
Veithzal. (2004). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Rajawali
Pers.
Robbins,
Stephen P. (2006). Organizational Behaviour (tenth edition). New Jersey:
Prentice Hall Inc. Alih bahasa: Molan, Benyamin.
(2006). Perilaku Organisasi (edisi ke-10). Jakarta: Indeks.
Pengantar Teori Komunikasi. Richard West Lynn H. Turner. Penerbit Salemba Humanika